Pada Masa pemerintahan kerajaan, Leppangang masuk dalam wilayah kekuasaan Adituang Sawitto yang dipimpin oleh seorang yang bergelar Arung. Nama leppangang berasal dari kata "Leppang artinya tempat persinggahan, nama ini lahir sewaktu Raja/Arung melewati kampong ini dan singgah beristirahat. Olehnya itu Raja/Arung memberi nama Leppangang yang arti lengkapnya Tempat Persinggahan.
Sejalan dengan perkembangan penduduk Leppangang dan memungkinkan untuk terbentuknta pemekaran Desa, pada tahun 1990 dengan adanya kebijkan pemekaran wilayah pemerintahan desa. Wilayah pemerintahan Desa Leppangang dimekarkan/ dipecah menjadi 3 wilayah Pemerintahan desa yakni Desa Pincara, Desa Leppangang, dan Desa Mattiro Ade.
Wilayah Mattiro Ade, merupakan wilayah terdekat dari wilayah Soprajo Sawiitto yang berarti wilayah ini merupakan pintu gerbang untuk memasuki wilayah Soprajo Sawitto. Dari pemetaan inilah yang menjadi rujukan bagi para tokog masyarakatr Sempang dan Sengae menyepakati nama desa ini adalah Mattiro Ade yang berarti "Memandang Kaerah Soprajo Sawitto" (Panggaderang) dengan nama ini pula diharapkan seluruh Masyarakat Desa Mattiro Ade tetap berpegah tegus pada adat istiadat yang merupakan hokum yang dihormati masyarakat dengan tetap mengedepankan musyawarah mupakat.
Pusat pemerintahan Desa Mattiro Ade terletak di Dusun Sengae Selatan dan untuk menuju kantor desa dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan bisa juga dengan berjalan kaki berda dii jalan provinsi poros Makassar dan Sulawesi Barat. Yang berhubungan langsyng dengan pusat Kota Kabupaten Pinrang.
Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Mattiro Ade adalah sebagai berikut: